.
IKLAN KEREN
Kamis, 14 Oktober 2010
Hicks-Gillet Kalah
Pengadilan memutuskan direksi Liverpool pimpinan Martin Broughton memenangi sengketa kepemilikan dan akusisi klub itu melawan pemilik saat ini, Tom Hicks dan George Gillet. Dengan begitu, direksi berhak melakukan jual-beli tanpa intervensi pemilik.
"Kami senang pengadilan mengklarifikasi masalah soal komposisi dewan direksi dan telah menghapuskan ketidakjelasan mengenai proses penjualan. Kami akan berkonsultasi dengan pengacara kami dan merencanakan pertemuan direksi malam ini. Pernyataan lebih jauh akan dibuat setelahnya," kata Liverpool dalam situs resminya.
Direksi Liverpool terdiri dari lima orang, yaitu Martin Broughton, Ian Ayre, Christian Purslow, Hicks, dan Gillet. Selain Hicks-Gillet, semua setuju menjual klub.
Penjualan dilakukan karena Hicks-Gillet tidak bisa membayar utang kepada Royal Bank of Scotland (RBS). RBS menetapkan tanggal 6 Oktober 2010 sebagai batas akhir masa pembayaran. Bila tidak bisa membayar, RBS akan mengambilalih Liverpool, untuk dijual atau diserahkan kepada administrasi Premier League.
Pada 5 Oktober 2010, direksi berkumpul untuk memutuskan kepada siap klub akan dijual, dengan New England Sports Ventures (NESV) sebagai kandidat potensial.
Hicks-Gillet mengganjal rencana itu dengan menyatakan telah mengubah komposisi direksi, yaitu memecat Ayre dan Purslow dan menggantinya dengan Mack Hicks (anak Hicks) dan Lori Kay McCutcheon (wakil presiden di perusahaan Hicks), yang notabene akan mendukung Hicks-Gillet mempertahankan kekuasaannya di Liverpool.
Namun, Broughton, Ayre, dan Purslow melawan Hicks-Gillet. Menurut Broughton, hak mengubah direksi hanya berada di tangannya dan ia tak ingin melakukan perubahan apa pun.
Broughton kemudian memperkarakan Hicks-Gillet ke pengadilan untuk mendapat kepastian hukum bahwa direksi berhak secara sah menjual klub kepada investor baru dan dengan begitu, finalisasi penjualan klub kepada NESV ditunda sampai keluarnya keputusan pengadilan.
Keluarnya keputusan pengadilan tak lantas membuat direksi memastikan NESV sebagai bakal pemilik klub. Pasalnya, selama proses persidangan berlangsung, ada pengusaha asal Singapura yang juga berminat menanamkan modal dan karena direksi belum mengesahkan jual-beli dengan NESV, ada peluang terjadi perubahan.
Terlepas dari siapa yang akan menjadi pemilik, Broughton mengatakan, keputusan pengadilan telah memuluskan jalan akuisisi kepada siapa pun dan direksi akan menyeleksi ketat calon kandidat untuk mendapatkan pemilik baru yang berkomitmen dan berkredibilitas.
"Ini akan memuluskan jalan penjualan. Kami akan melakukan pertemuan direksi malam ini dan memproses penjualan," ujar Broughton.
"(Soal NESV) Direksi harus direkonstitusi dan saya tak bisa menduga apa yang akan direksi lakuka. Akan tidak pantas menebak-nebak apa yang direksi akan katakan," tambahnya.
Direksi yang dimaksud Broughton masih beranggotakan dirinya, Ayre, Purslow, Hicks, dan Gillet. Meski begitu, selama Broughton, Ayre, dan Purslow bersatu, Hicks-Gillet tak bisa menjegal penjualan klub.
Sementara itu, RBS telah menentukan tanggal Oktober sebagai hari terakhir pembayaran. Dengan begitu, direksi terbebani kewajiban menuntaskan transaksi, dengan siapa pun, sebelum tanggal itu, demi mencegah kemungkinan masuk administrasi Premier League.
Sumber: Bola.kompas.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Silakan Bekomentar.!!!
Semakin banyak berkomentar, semakin banyak backlink, semakin cinta Search Engine terhadap blog anda
:7: :8: :9: :10: :11: :12: